Twitter mengalami pelanggaran data setelah penjahat dunia maya mengeksploitasi kerentanan di platform media sosial. kerentanan di Twitter, hacker mampu mencuri database yang berisi nomor telepon dan alamat email milik 5,4 juta akun.
Mengutip BleepingComputer yang diambil, Senin 25 Juli 2022, saat ini data 5,4 juta akun Twitter dijual di forum peretasan seharga USD 30.000 atau sekitar Rp. 450 juta. Kata hacker berjuluk 'The Devil' di Stolen Data Marketplace, database yang berisi informasi tentang berbagai akun, termasuk selebriti, perusahaan, dan pengguna acak.
"Hai, hari ini saya menunjukkan kepada Anda data yang dikumpulkan melalui eksploitasi dari beberapa pengguna Twitter. (5.485.636 pengguna tepatnya)," tulis sebuah utas di forum. “Pengguna ini berkisar dari selebriti hingga perusahaan, acak, OG, dll,” tambah The Devil. Pelaku mengatakan ada beberapa pembeli yang tertarik untuk membeli data pengguna Twitter tersebut.
Seperti yang dilaporkan oleh Restore Privacy, kerentanan yang digunakan untuk mengumpulkan data sama dengan yang ada di Twitter melalui HackerOne pada 1 Januari dan diperbaiki pada 13 Januari 2022.
"Kerentanan ini memungkinkan pihak mana pun tanpa otentikasi untuk mendapatkan ID Twitter (yang hampir sama dengan mendapatkan nama pengguna akun) dari pengguna mana pun dengan mengirimkan nomor telepon/email," kata peneliti keamanan 'zhirinovskiy'.
"Bug itu ada karena proses otorisasi yang digunakan di Twitter Android Client, terutama dalam proses pengecekan akun Twitter duplikat." Namun, Devil mengatakan kepada BleepingComputer bahwa mereka tidak berafiliasi dengan zhirinovskiy dan tidak pernah menggunakan HackerOne.
"Saya tidak ingin white hat hacker (hacker yang baik) dalam hal siapa yang dia laporkan di H1. Saya rasa banyak orang mencoba menghubungkannya dengan saya, saya akan marah jika saya jadi dia," kata pelaku. Komputer Berkedip.
Info melalui: https://tantrum.voice.com/read/2022/07/25/081500/hacker-jual-54-juta-data-user-twitter
No comments:
Post a Comment